5 Tahapan Produksi Film
Produksi film adalah proses dengan langkah yang panjang untuk membuat film yang terkadang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk diselesaikan.
Setiap fase memiliki tujuan yang berbeda, dengan tujuan menyeluruh untuk mencapai yang berikutnya, dan akhirnya ke distribusi. Setiap tahap bervariasi panjangnya, dan tiap tahapnya memiliki peran masing-masing.
Di bawah ini adalah lima tahap kunci dalam pembuatan sebuah film dari ide awal hingga akhirnya bisa dipertontonkan di layar lebar!
1. Development
Di sinilah proyek lahir. Ini adalah tahap pembuatan, penulisan, pengorganisasian, dan perencanaan sebuah proyek. Dalam pengembangan, anggaran awal dibuat, pemeran utama dilampirkan, materi utama ditentukan, lokasi disepakati dan beberapa draf naskah sudah dapat mulai ditulis. Ini semua adalah dasar untuk mendapatkan gambaran seperti apa proyek itu nantinya dan berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk membuatnya. Ini dimulai saat Produser memikirkan sebuah proyek atau Penulis mulai menulis kata-kata di halaman.
2. Pra-produksi
Pra-produksi (atau 'pra' seperti namanya) adalah di mana skrip mulai dibentuk, anggaran disesuaikan, aktor mulai dicari, lokasi dipersiapkan, kru yang akan terlibat mulai ditunjuk, jadwal syuting disusun, set dirancang dan dibangun, kostum dibuat dan dipasang, dan semuanya untuk lakukan sembari dengan perencanaan hari shooting. Tahap pra-produksi dapat berlangsung berbulan-bulan dari lampu hijau awal proyek hingga saat kamera benar-benar mulai merekam. Saat hari shooting semakin dekat, kru juga akan bertambah sekitar dua hingga delapan minggu sebelum syuting dimulai.
3. Produksi
Tahap produksi adalah ketika semua yang sudah dipersiapkan sebelumnya akhirnya mulai dieksekusi. Penulis, Sutradara, Produser, dan banyak pemikir kreatif lainnya akhirnya melihat ide-ide mereka terekam dalam film, satu demi satu. Meskipun sangat penting untuk film dan di mana sebagian besar anggaran dialokasikan, tahap produksi adalah proses tersingkat dari lima fase. Produksi adalah waktu tersibuk, karena pembengkakkan jumlah kru dan hari menjadi terasa lebih lama. Semua itu bertujuan agar produksi berjalan seefisien mungkin dengan semua peralatan dan lokasi yang sudah disewa.
4. Pasca produksi
Di sinilah footage diedit, suara diaturr, efek visual ditambahkan, soundtrack disusun, judul dibuat, dan proyek diselesaikan dan disiapkan untuk didistribusikan. Meskipun kru syuting telah melakukan banyak kerja keras, sekarang kru pascaproduksi harus siap menghadapi jam kerja yang sulit di depan mereka untuk mengumpulkan adegan dan membuat cerita yang menakjubkan.
Pasca produksi bisa dimulai saat syuting masih berlangsung, karena rekaman dikumpulkan segera setelah hari pertama syuting dimulai. Ini membantu proyek untuk selesai sesegera mungkin, tetapi juga dapat membantu mengidentifikasi masalah pada rekaman atau celah apa pun dalam cerita saat shooting masih berlangsung. Jika diperlukan, shooting dapat diambil di kemudian hari tanpa perlu menginterupsi jadwal shooting yang sudah ada..
5. Distribusi
Tanpa strategi distribusi yang ketat dan kuat, empat tahap produksi lainnya akan terasa sia-sia, setidaknya dari perspektif bisnis. Distribusi adalah tahap akhir dalam proyek bagi produsen yang ingin menghasilkan laba atas investasi. Bisa dari distribusi bioskop, penjualan ke jaringan TV atau layanan streaming, atau rilis langsung ke DVD.
Apa pun rencana distribusinya, para produser akan menghabiskan banyak waktu untuk merencanakan dan memasarkan karya mereka untuk memastikan audiens terbesar dan pengembalian terbesar. Dengan era digital dan teknologi yang berkembang pesat, pemirsa menonton konten dengan cara baru dan berbeda, yang berarti bahwa fase distribusi terus berkembang.
Sumber:Â https://indiefilmhustle.com/5-stages-indie-film-production/